Persaingan antara dua perusahaan penguasa dunia maya terkemuka akan memuncak pekan ini. Selama ini hubungan antara kedua ikon internet itu selalu dipenuhi pertentangan. Pertarungan ini semakin memanas saat Facebook memperkenalkan versi baru teknologi messaging (pesan atau email) yang diperkirakan menjadi saingan berat Gmail milik Google.
Pada Jumat (12/11) lalu, Google Inc dan Facebook membeberkan rancana-rencana baru mereka dalam membuat generasi baru layanan web pada sebuah konferensi di San Fransisco. Google, yang selama ini mengandalkan layanan berbasis search engine-nya, kini tampak berusaha mengejar tren jejaring sosial yang masih booming di internet. Para investor masih terus menunggu strategi apa yang dimainkan Google dalam bidang jejaring sosial. Google memperoleh beberapa perusahaan jejaring sosial kecil beberapa bulan terakhir. Menurut Chief Google, Eric Schmidt, pihaknya akan menambahkan fasilitas semacam jejaring sosial untuk mempertahankan produk mereka di pasaran.
Mesin pencari Google dan layanan jejaring sosial Facebook telah tumbuh menjadi bisnis bernilai miliaran dolar dan masing-masing mengumpulkan jumlah pengguna yang sangat besar. Pertumbuhan pengguna itulah yang kini membuat keduanya saling berbenturan kepentingan.
“Sekali memiliki banyak pengguna, Anda ingin mencoba menjadi segalanya yang diinginkan semua orang, dan menurut saya semuanya akan seperti itu,” kata seorang sumber yang dekat dengan Facebook seperti dilansir Reuters pekan lalu. “Mereka memiliki cita-cita dan tujuan yang sama.”
Pertarungan babak baru muncul dalam layanan email sejak Facebook beberapa kali mengungkapkan perubahan dalam layanan messaging mereka. Seperti diketahui, selama ini Facebook juga menyediakan fitur messaging di jejaring sosialnya.
Jumat lalu, blog TechCrunch melaporkan bahwa Facebook memastikan akan mengumumkan produk layanan email baru mereka dengan alamat user@facebook.com. Blog informasi teknologi ini malah menyebutnya sebagai calon pembunuh Gmail. Soal sebutan ini, juru bicara Facebook menolak berkomentar.
Saling serang
Beberapa waktu lalu Google sempat memblokir fitur milik Facebook yang memungkinkan para penggunanya menarik data kontak dari Gmail ke layanan jejaring sosial Facebook. Google menuduh Facebook mengambil data Google tanpa izin untuk menarik atau mengekspor data pengguna Facebook secara otomatis.
Tak hanya itu, keduanya juga bersaing ketat dalam merekrut para ahli dan teknisi terbaik di Lembah Silicon, pusat industri IT di California. Pekan lalu, Google diam-diam mengumumkan rencana untuk meningkatkan gaji karyawannya hingga 10%. Menurut pemberitaan media setempat, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya eksodus para ahli dan manajer mereka ke Facebook.
Namun Facebook sendiri juga baru saja kehilangan ahli andalannya Jumat lalu. Paul Buchheit, nama ahli tersebut, meninggalkan Facebook untuk bergabung dengan Y Combinator, sebuah perusahaan yang bergerak dalam layanan teknologi start up. Buchheit yang juga telah bekerja untuk Google pada 1999-2006, dikenal sebagai pembuat Gmail. Meski keluar, dia menolak membicarakan rencana apapun dari Facebook. Kepada Reuters, dia mengatakan tidak terlibat apapun yang terkait dengan proyek pembuatan email baru dari Facebook.
Sementara itu ikon internet lainnya, Yahoo Inc, masih disibukkan dengan rencana akuisisinya. Beredar informasi bahwa Yahoo Inc sedang melihat peluang akuisisi oleh beberapa perusahaan, kemungkinan oleh AOL Inc atau News Corp. Rencananya, CEO Yahoo Inc, Carol Bartz, akan menegaskannya Selasa ini.
Pada Jumat (12/11) lalu, Google Inc dan Facebook membeberkan rancana-rencana baru mereka dalam membuat generasi baru layanan web pada sebuah konferensi di San Fransisco. Google, yang selama ini mengandalkan layanan berbasis search engine-nya, kini tampak berusaha mengejar tren jejaring sosial yang masih booming di internet. Para investor masih terus menunggu strategi apa yang dimainkan Google dalam bidang jejaring sosial. Google memperoleh beberapa perusahaan jejaring sosial kecil beberapa bulan terakhir. Menurut Chief Google, Eric Schmidt, pihaknya akan menambahkan fasilitas semacam jejaring sosial untuk mempertahankan produk mereka di pasaran.
Mesin pencari Google dan layanan jejaring sosial Facebook telah tumbuh menjadi bisnis bernilai miliaran dolar dan masing-masing mengumpulkan jumlah pengguna yang sangat besar. Pertumbuhan pengguna itulah yang kini membuat keduanya saling berbenturan kepentingan.
“Sekali memiliki banyak pengguna, Anda ingin mencoba menjadi segalanya yang diinginkan semua orang, dan menurut saya semuanya akan seperti itu,” kata seorang sumber yang dekat dengan Facebook seperti dilansir Reuters pekan lalu. “Mereka memiliki cita-cita dan tujuan yang sama.”
Pertarungan babak baru muncul dalam layanan email sejak Facebook beberapa kali mengungkapkan perubahan dalam layanan messaging mereka. Seperti diketahui, selama ini Facebook juga menyediakan fitur messaging di jejaring sosialnya.
Jumat lalu, blog TechCrunch melaporkan bahwa Facebook memastikan akan mengumumkan produk layanan email baru mereka dengan alamat user@facebook.com. Blog informasi teknologi ini malah menyebutnya sebagai calon pembunuh Gmail. Soal sebutan ini, juru bicara Facebook menolak berkomentar.
Saling serang
Beberapa waktu lalu Google sempat memblokir fitur milik Facebook yang memungkinkan para penggunanya menarik data kontak dari Gmail ke layanan jejaring sosial Facebook. Google menuduh Facebook mengambil data Google tanpa izin untuk menarik atau mengekspor data pengguna Facebook secara otomatis.
Tak hanya itu, keduanya juga bersaing ketat dalam merekrut para ahli dan teknisi terbaik di Lembah Silicon, pusat industri IT di California. Pekan lalu, Google diam-diam mengumumkan rencana untuk meningkatkan gaji karyawannya hingga 10%. Menurut pemberitaan media setempat, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya eksodus para ahli dan manajer mereka ke Facebook.
Namun Facebook sendiri juga baru saja kehilangan ahli andalannya Jumat lalu. Paul Buchheit, nama ahli tersebut, meninggalkan Facebook untuk bergabung dengan Y Combinator, sebuah perusahaan yang bergerak dalam layanan teknologi start up. Buchheit yang juga telah bekerja untuk Google pada 1999-2006, dikenal sebagai pembuat Gmail. Meski keluar, dia menolak membicarakan rencana apapun dari Facebook. Kepada Reuters, dia mengatakan tidak terlibat apapun yang terkait dengan proyek pembuatan email baru dari Facebook.
Sementara itu ikon internet lainnya, Yahoo Inc, masih disibukkan dengan rencana akuisisinya. Beredar informasi bahwa Yahoo Inc sedang melihat peluang akuisisi oleh beberapa perusahaan, kemungkinan oleh AOL Inc atau News Corp. Rencananya, CEO Yahoo Inc, Carol Bartz, akan menegaskannya Selasa ini.
( Wah siap-siap aja nih lihat pertandingan Facebook VS Google, he...he...he...! )