Kamis, 09 Desember 2010

Cyber Attack Susulan dari Pendukung Assange

Serangan cyber yang lebih besar akan dilancarkan atas pembalasan dalam upaya untuk memblokir situs WikiLeaks akan sperti sebuah "perang data" untuk melindungi kebebasan internet, kata seorang wakil dari salah satu kelompok yang terlibat. Meskipun tidak ada website besar yang berada di bawah serangan Kamis pagi, surat kabar Swedia Aftonbladet mengatakan, situs pemerintah Swedia ini down untuk beberapa waktu di malam hari. Swedia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pendiri WikiLeaks, Julian Assange.

"Beberapa perusahaan telah ditargetkan untuk diserang, terutama yang telah memutuskan untuk alasan apapun, tidak mau berurusan dengan WikiLeaks Beberapa target utama melibatkan. Amazon, MasterCard, Visa dan PayPal," seorang juru bicara menyebut dirinya "Coldblood" kepada BBC Radio 4. "Kampanye ini tidak lebih dari apa yang kulihat, itu masih akan lebih kuat. Lebih banyak orang bergabung, semakin banyak  yang memungkinkan orang untuk menggunakan serangan DOS," tambahnya .


Pembicara, yang memiliki aksen Inggris, mengatakan dia berusia 22 dan merupakan seorang insinyur perangkat lunak. Raksasa kartu kredit MasterCard dan Visa telah mengalami cyber attack pada hari Rabu dari pendukung WikiLeaks untuk membalas gerakan  melawan pendiri WikiLeaks, Julian Assange setelah merilis kabel diplomatik AS. "Saya melihat ini sebagai perang, tetapi bukan perang konvensional. Ini adalah perang data. Kami berusaha untuk menjaga internet gratis dan terbuka untuk semua orang" "Coldblood" tambahnya. Assange berada dalam penjara London setelah dia ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual di Swedia. Pendukungnya mengatakan tuduhan terhadap dirinya bermotif politik.