“Andaikata kesenangan diibaratkan dengan matahari dan hujan adalah perlambang kesusahan, maka kita akan membutuhkan keduanya untuk bisa melihat pelangi.”
Kehidupan seseorang tak selamanya diarungi dengan kesenangan dan kemudahan, adakalanya manusia dilanda kesusahan dan kesulitan. Kadang kita melihat orang yang bergelimang harta adalah orang yang akan selalu dianugerahi kebahagiaan dan kesenangan, namun pada kenyataannya, tak sedikit orang yang bergelimang harta dilanda berbagai kesulitan dan kesusahan. Kesenangan dan kebahagiaan tak bisa diukur dengan harta yang melimpah, namun dirasakan dengan hati yang tenteram dan jiwa yang tenang.
Mungkin sebagai contoh, anda bisa menyimak kisah berikut :
Pak Ilyas adalah seorang manager perusahaan export import yang sukses, istri yang cantik, rumah mewah, mobil yang berjajar rapi di garasi rumahnya adalah bukti bahwa Pak Ilyas adalah seseorang yang dianugerahi rezeki yang berlimpah ruah. Tentunya dengan kelebihan materi seperti itu orang akan berpikir bahwa Pak Ilyas adalah seseorang yang selalu bahagia dalam hidupnya. Semuanya keinginannya akan selalu terpenuhi dengan modal materi yang bisa dikatakan berlebih tersebut. Namun siapa sangka bahwa Pak Ilyas ternyata menjalani hari-harinya dengan perasaan putus asa dan gundah gulana. Kenapa bisa begitu, apa yang kurang ? Ternyata, dibalik apa yang telah dimilikinya tersebut, ada satu yang dirasa kurang oleh Pak Ilyas dan Istrinya. Sudah genap 5 tahun mereka menikah, sampai saat ini mereka belum juga dikaruniai seorang anak yang bisa mewarisi semua kekayaan Pak Ilyas. Berbagai cara telah mereka tempuh untuk mendapatkan seorang anak, dokter spesialis, pengobatan alternatif, hingga berbagai paranormal telah mereka datangi, namun hasilnya tetap saja nihil. Mereka tetap saja belum dikaruniai seorang buah hati yang bisa mereka sayangi layaknya pasangan suami istri yang lain.
Kisah diatas bisa kita jadikan contoh bahwa tak selamanya orang yang diberikan kemudahan finansial akan selalu diliputi rasa bahagia. Kehidupan seseorang akan selalu diwarnai dengan kesenanagan dan kesusahan. Bagaikan roda yang berputar, tak selamanya satu bagian roda selalu berada diatas. Kesusahan dan kesenangan yang dialami seseorang adalah suatu ujian dalam hidup. Bagaimana mereka bisa melalui fase ujian tersebut dengan tetap mengingat Sang Maha Kuasa. Kita harus ingat bahwa Allah SWT pasti mempunyai tujuan dalam memberikan ujian kepada hamba-Nya. Bagaimanakah sikap seorang hamba bila diberikan kesenangan, dan bagaimana pula sikap hamba tersebut bila diberikan kesusahan ?
Yang pasti untuk mencapai “pelangi” yang sesungguhnya, diperlukan kesulitan dan pengorbanan yang harus kita lewati. Dibalik kesenangan dan kesusahan yang kita lalui dalam hidup kita, terdapat hikmah yang bisa kita ambil manfaatnya untuk bisa mengarungi kehidupan dengan tenang dan selalu ingat akan kuasa Allah SWT.
Kehidupan seseorang tak selamanya diarungi dengan kesenangan dan kemudahan, adakalanya manusia dilanda kesusahan dan kesulitan. Kadang kita melihat orang yang bergelimang harta adalah orang yang akan selalu dianugerahi kebahagiaan dan kesenangan, namun pada kenyataannya, tak sedikit orang yang bergelimang harta dilanda berbagai kesulitan dan kesusahan. Kesenangan dan kebahagiaan tak bisa diukur dengan harta yang melimpah, namun dirasakan dengan hati yang tenteram dan jiwa yang tenang.
Mungkin sebagai contoh, anda bisa menyimak kisah berikut :
Pak Ilyas adalah seorang manager perusahaan export import yang sukses, istri yang cantik, rumah mewah, mobil yang berjajar rapi di garasi rumahnya adalah bukti bahwa Pak Ilyas adalah seseorang yang dianugerahi rezeki yang berlimpah ruah. Tentunya dengan kelebihan materi seperti itu orang akan berpikir bahwa Pak Ilyas adalah seseorang yang selalu bahagia dalam hidupnya. Semuanya keinginannya akan selalu terpenuhi dengan modal materi yang bisa dikatakan berlebih tersebut. Namun siapa sangka bahwa Pak Ilyas ternyata menjalani hari-harinya dengan perasaan putus asa dan gundah gulana. Kenapa bisa begitu, apa yang kurang ? Ternyata, dibalik apa yang telah dimilikinya tersebut, ada satu yang dirasa kurang oleh Pak Ilyas dan Istrinya. Sudah genap 5 tahun mereka menikah, sampai saat ini mereka belum juga dikaruniai seorang anak yang bisa mewarisi semua kekayaan Pak Ilyas. Berbagai cara telah mereka tempuh untuk mendapatkan seorang anak, dokter spesialis, pengobatan alternatif, hingga berbagai paranormal telah mereka datangi, namun hasilnya tetap saja nihil. Mereka tetap saja belum dikaruniai seorang buah hati yang bisa mereka sayangi layaknya pasangan suami istri yang lain.
Kisah diatas bisa kita jadikan contoh bahwa tak selamanya orang yang diberikan kemudahan finansial akan selalu diliputi rasa bahagia. Kehidupan seseorang akan selalu diwarnai dengan kesenanagan dan kesusahan. Bagaikan roda yang berputar, tak selamanya satu bagian roda selalu berada diatas. Kesusahan dan kesenangan yang dialami seseorang adalah suatu ujian dalam hidup. Bagaimana mereka bisa melalui fase ujian tersebut dengan tetap mengingat Sang Maha Kuasa. Kita harus ingat bahwa Allah SWT pasti mempunyai tujuan dalam memberikan ujian kepada hamba-Nya. Bagaimanakah sikap seorang hamba bila diberikan kesenangan, dan bagaimana pula sikap hamba tersebut bila diberikan kesusahan ?
Yang pasti untuk mencapai “pelangi” yang sesungguhnya, diperlukan kesulitan dan pengorbanan yang harus kita lewati. Dibalik kesenangan dan kesusahan yang kita lalui dalam hidup kita, terdapat hikmah yang bisa kita ambil manfaatnya untuk bisa mengarungi kehidupan dengan tenang dan selalu ingat akan kuasa Allah SWT.